HUKUM BERSALAMA SETELAH SHOLAT.

HUKUM BERSALAMAN SETELAH SHOLAT.

Assalamualaikum,Ustadz minta tolong dalil bersalaman setelah sholat๐Ÿ™


Terdapat hadits anjuran berjabat tangan.


ุนَู†ْ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ ู‚َุงู„َ ู‚ُู„ْุชُ ู„ِุฃَู†َุณٍ ุฃَูƒَุงู†َุชِ ุงู„ْู…ُุตَุงูَุญَุฉُ ูِูŠ ุฃَุตْุญَุงุจِ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ู†َุนَู…ْ


Dari Qatadah, dia berkata: Aku bertanya kepada Anas: “Apakah di antara para sahabat Nabi shallallahu'alaihi wasallam  sering berjabat tangan?” Dia menjawab: “Ya.” [HR. Bukhari]


ุนَู†ِ ุงู„ْุจَุฑَุงุกِ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ: ู…َุง ู…ِู†ْ ู…ُุณْู„ِู…َูŠْู†ِ ูŠَู„ْุชَู‚ِูŠَุงู†ِ ูَูŠَุชَุตَุงูَุญَุงู†ِ ุฅِู„َّุง ุบُูِุฑَ ู„َู‡ُู…َุง ู‚َุจْู„َ ุฃَู†ْ ูŠَูْุชَุฑِู‚َุง 


Dari al-Bara’ (diriwayatkan), ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan kecuali Allah akan memberi ampunan kepada keduanya sebelum keduanya berpisah.” [HR. Abu Dawud].


Lantas, apa pandangan ulama tentang bersalaman sesudah shalat? Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.


PENDAPAT PERTAMA: Makruh


Ulama yang berpendapat makruh bersalaman setelah shalat beralasan karena tidak ada tuntunan dan contoh dari Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam tentang bersalaman sesudah shalat. 


Sekalipun berjabat tangan merupakan suatu hal yang dianjurkan dalam Islam, seperti tersurat dalam hadis-hadis di atas, namun untuk berjabatan tangan yang khusus dilakukan setelah shalat, sejauh ini belum  ditemukan dalil yang menunjukkan hal tersebut. 


Perlu diketahui bahwa tidaklah setiap perbuatan baik itu dapat dikerjakan pada setiap waktu dan setiap tempat. Perbuatan baik itu bisa menjadi tidak baik, karena dikerjakan pada waktu dan tempat yang tidak semestinya.


Disamping itu anjuran tidak bersalaman setelah shalat menggunakan kaidah saddu ad-dzariah. Artinya, walaupun larangan resminya tidak ada, ada dikhawatirkan orang awam menganggap bersalaman setelah shalat termasuk ritual ibadah sebagai rangkaian kesempurnaan shalat jika hal itu dibiarkan.


PENDAPAT KEDUA: Boleh Dengan Syarat


Ulama kelompok ini berpendapat boleh bersalaman setelah shalat dengan syarat, yaitu jika orang-orang yang melakukannya tidak menganggap bersalaman seusai shalat sebagai sunah Nabi shalallahu'alaihi wassalam, tetapi untuk perekat persaudaraan sesama Muslim dan menimbulkan kasih sayang.


PENDAPAT KETIGA: Sunnah


Sementara itu, ulama yang membolehkan secara mutlak bahkan berpendapat sunnah bersalaman setelah shalat berargumentasi bahwa bersalaman setelah shalat memang tidak ada dasarnya, tetapi tidak mengapa jika dilakukan karena pada dasarnya bersalaman merupakan sunah terlebih bersalaman dengan orang yang baru dijumpai.


ุนَู†ِ ุงْู„ุจَุฑَุงุกِ ุจْู†ِ ุนَุงุฒِุจٍ ู‚َุงู„َ: ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: ู…َุง ู…ِู†ْ ู…ُุณْู„ِู…َูŠْู†ِ ูŠَู„ْุชَู‚ِูŠَุงู†ِ ูَูŠَุชَุตَุงูَุญَุงู†ِ ุงِู„َّุง ุบُูِุฑَ ู„َู‡ُู…َุง ู‚َุจْู„َ ุงَู†ْ ูŠَุชَูَุฑَّู‚َุง. 


Dari Al-Baraa' bin ‘Aazib, ia berkata, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah dua orang Islam bertemu lalu berjabat tangan, melainkan diampuni dosa keduanya sebelum kedua orang itu berpisah". [HR. Ibnu Majah]


CATATAN


Kami berpendapat bahwa pada hakikatnya berjabat tangan atau salam-salaman itu adalah hal yang baik dan dianjurkan dalam agama Islam. Namun, sebagaimana yang kita ketahui bahwa setelah shalat ada beberapa amalan lain yang lebih diutamakan, seperti dzikir dan doa. Sehingga apabila prosesi amalan-amalan tersebut telah selesai, maka boleh saja kita berjabat tangan dengan sesama jamaah yang lain. 


terdapat  hadits yang menunjukkan tentang adanya jabat tangan Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam, yang terjadi saat jamaah shalat telah selesai sama sekali dan mereka mulai bubar meninggalkan masjid


 ุนَู†ِ ุงู„ْุญَูƒَู…ِ ู‚َุงู„َ: ุณَู…ِุนْุชُ ุฃَุจَุง ุฌُุญَูŠْูَุฉَ ู‚َุงู„َ: ุฎَุฑَุฌَ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ุจِุงู„ْู‡َุงุฌِุฑَุฉِ ุฅِู„َู‰ ุงู„ْุจَุทْุญَุงุกِ ูَุชَูˆَุถَّุฃَ ุซُู…َّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ุธُّู‡ْุฑَ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ูˆَุงู„ْุนَุตْุฑَ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ูˆَุจَูŠْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุนَู†َุฒَุฉٌ. ู‚َุงู„َ ุดُุนْุจَุฉُ ูˆَุฒَุงุฏَ ูِูŠْู‡ِ ุนَูˆْู†ٌ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠْู‡ِ ุฃَุจِู‰ ุฌُุญَูŠْูَุฉَ ู‚َุงู„َ: ูƒَุงู†َ ูŠَู…ُุฑُّู…ِู†ْ ูˆَุฑَุงุฆِู‡َุง ุงู„ْู…َุฑْุฃَุฉُ ูˆَ ู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุงุณ ูَุฌَุนَู„ُูˆْุง ูŠَุฃْุฎُุฐُูˆْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ูَูŠَู…ْุณَุญُูˆْู†َ ุจِู‡َุง ูˆُุฌُูˆْู‡ُู‡ُู…ْ ู‚َุงู„َ: ูَุฃَุฎَุฐْุชُ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ูَูˆَุถَุนْุชُู‡َุง ุนَู„َู‰ ูˆَุฌْู‡ِู‰ ูَุฅِุฐَุงู‡ِู‰َ ุฃَุจْุฑَุฏُ ู…ِู†َ ุงู„ุซَّู„ْุฌِ ูˆَุฃَุทْูŠَุจُ ุฑَุงุฆِุญَุฉً ู…ِู†َ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ 


Dari Al Hakam dia berkata, “Aku mendengar Abu Juhaifah berkata,” Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam keluar menuju Batha’ lalu berwudhu dan shalat jamak Zuhur Ashar masing-masing dua rakaat, dan di tangannya ada sisa-sisa air. Syu’bah berkata dan Aun menambahkan, dari ayahnya Abu Juhaifah, berkata, ”Rasulullah lewat di belakangnya ada perempuan, para sahabat bergegas berdiri dan menyamber tangan Rasulullah (setelah shalat) lalu.   mengusapkan ke wajah mereka. Abu Juhaifah berkata, ”Aku ambil raih tangan beliau lalu aku letakkan ke mukaku, dan ternyata dia lebih dingin dari salju dan lebih wangi dibanding aroma misk.” (HR Bukhari).  


Wallahu alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEUTAMAAN MEMELIHARA AYAM

ISTRIKU SEMAKIN MENUA.

KEUTAMAAN HARI ASYURA