NGERINYA BAHAYA MEMBICARAKAN AIB ORANG LAIN.
"Adakah seorang di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya," (Surat Al-Hujurat ayat 12).
Artinya: Ketika aku dinaikkan ke langit, aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga, mereka melukai (mencakari) wajah-wajah mereka dan dada-dada mereka. Maka aku bertanya :”Siapakah mereka ya Jibril?” Jibril berkata :”Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan mereka mencela kehormatan-kehormatan manusia”. (Hadits riwayat Ahmad).Bahkan, Rasulullah SAW sudah menyatakan bahwa Ghibah itu lebih berat dari zina.Seorang sahabat bertanya, Bagaimana bisa?
Rasulullah SAW menjelaskan, Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat,maka Allah bisa langsung menerima tobatnya.Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,(HR At-Thabrani).
Tak hanya itu, diriwayatkan bahwa Allah pernah berfirman kepada Nabi Musa AS, “Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertobat dari perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa beruat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka.”
Lebih bahaya lagi, kelak di akhirat orang yang suka ghibah akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah oleh orang yang dighibahnya. Amal kebaikannya dibayarkan kepada orang-orang yang pernah dizaliminya, termasuk kepada orang yang telah dighibahnya.
“Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (H.R. Muslim).Semoga bermanfaat dan menjadikan kita menjauhi segala perbuatan tercela termasuk membicarakan keburukan/kejelekan orang lain. Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar