HUKUM BOLEH SEORANG LAKI-LAKI MEMANDIKAN PEREMPUAN YANG HALAL BAGINYA.
HUKUM BOLEH SEORANG LAKI-LAKI MEMANDIKAN PEREMPUAN YANG HALAL BAGINYA.
و يجوز للرجل غسل حليلته من زوجة و امة و لو كتابية، و يجوز للمراة غسل زوجها و يجوز لكل منهما النظر و المس للاخر بدون شهوة و لو لما بين السرة و الركبة، و لابد من اتحاد الجنس في الغاسل و الميت الا فى الحليل و المحرم، فاذا لم يوجد الا اجنبي فى الميت المراة او اجنبية فى الميت الرجل يمم
نهاية الزين ١٥١
Boleh seorang laki-laki memandikan orang yg halal baginya,yakni istri dan budak perempuannya. Begitu juga sebaliknya seorang istri boleh memandikan suaminya.Baik istri atau suami tatkala memandikan boleh melihat dan menyentuh dgn catatan tanpa syahwat meski bagian yg disetuh dan dilihat itu adalah bagian tubuh antara pusar dan lutut.Dalam memandikan mayit,wajib menyamakan jenis kelaminnya,misal mayit laki-laki maka yg memandikan adalah laki-laki,begitu sebaliknya kecuali orang yg telah dihalalkan dan para mahromnya.tatkala tidak dijumpai seorangpun kecuali ajnabiy atau org laen,maka mayit hendaknya ditayamumkan.
Yang lebih utama memandikan laki-laki, adalah laki-lakai, dan yang memandikan perempuan adalah perempuan, Dan diperbolehkan bagi seorang lelaki untuk memandikan istrinya, kecuali istri yang ditalaq roj'i (talak satu atau dua), begitu pula sebaliknya bagi seorang istri (yang tidak ditholaq roj'i) diperbolehkan memandikan suaminya. Meski seorang istri boleh memandikan suaminya, dan juga sebaliknya, namun disunatkan yang memandikan serang laki-laki adalah juga laki-laki, dan yang memandikan perempuan seorang perempuan. Sedangkan untuk mayit anak kecil yang belum sampai pada batasan syahwat (nyahwati) boleh dimandikan oleh laki-laki ataupun perempuan, meski bukan muhrimnya. Dan apabila tidak ada orang yang bisa memandikan mayit selain ajnabi (laki-laki yang bukan muhrim) danajnabiyah (wanita yang bukan muhrim).. Maka mayit tersebut tidak perlu dimandikan, namun cukudi tayammumi.
والرجل أولى بالرجل والمرأة أولى بالمرأة وله غسل حليلته من زوجة غير رجعية ولو نكح غيرها وأمة ولو كتابية ولزوجة غير رجعية غسل زوجها ولو نكحت غيره بلا مس منها له ولا من الزوج أو السيد لها فإن لم يحضر إلا أجنبي في الميتة المرأة وإلا أجنبية في الرجل يمم الميت. نعم الصغير الذي لم يبلغ حد الشهوة يغسله الرجال والنساء ومثله الخنثى الكبير عند فقد المحرم
(Al-Iqna' Lisy-Syarbini, Juz : 1 Hal : 200 )
قوله: (أولى بالرجل) أي الأفضل ذلك فيقدم حتى على الحليلة والحاصل أن قوله " والرجل أولى بالرجل " أي وجوبا إن كان المعنى أولى من المرأة الأجنبية، وندبا إن كان المراد أولى من المرأة المحرم؛ وكذا يقال في قوله " والمرأة أولى من المرأة " أي وجوبا أو ندبا كما مر
( Hasyiyah Al-Bujairomi Alal Khotib, Juz : 2 Hal : 268 )
Komentar
Posting Komentar