RAJAB BULANNYA TAUBAT.
RAJAB BULANNYA BERTAUBAT
Setiap yang namanya manusia pastilah
memiliki dosa namun orang yang bijak adalah orang yang telah melakukan dosa
kemudian sadar, bahwa perbuatannya itu salah, maka ia segera ingat kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menyesal atas kekeliruannya dan berjanji tidak akan
mengulanginya. Alangkah meruginya orang yang masih muda menganggap usianya
masih panjang kemudian Ia melakukan segala kemaksiatan, berjudi, mabuk-mabukan,
berzina dan meninggalkan kewajiban mengerjakan sholat, puasa dan lainnya.
Betapa alangkah hinanya saat melakukan maksiat Ia dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta'ala sebelum sempat bertaubat. Abdullah bin Mas'ud berkata orang mukmin memandang dosa seperti gunung di atas kepala yang akan menjatuhinya tetapi orang fasik memandang dosa seperti lalat yang hinggap di muka mengusirnya hanya dengan mengibaskan telapak tangan saja.
Ulama menjelaskan bulan Rajab untuk
mensucikan tubuh yakni bulannya taubat, Sya'ban bulan untuk mensucikan hati,
dan Ramadhan bulan untuk menerangi jiwa. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
dalam satu riwayat disebutkan beristighfar minta ampun kepada Allah tidak
kurang dari 70 kali sehari, pada bulan ini beliau sering berdoa :
اَلَّلهُمَّ
باَرِكْ لَنَافِى رَجَبَ وَسَعْبَنَانَ وَبَلِغْنَارَمَضَانَ
Artinya: ” Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab
ini dan Sya'ban dan Sampaikanlah umur kami menemui bulan Ramadan”.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala maha menerima
taubat hambanya bagaimanapun besar dosa hamba bahkan sampai memenuhi bumi dan
langit, ampunan Allah lebih besar dari itu. Terhadap hamba yang menyesal dan
bersimpuh memohon ampunan magfirah-Nya.
Disebutkan
dalam kitab Riyadus Shalihin Diceritakan bahwa dulu zaman Bani Israil ada
seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang kemudian ingin bertaubat, Ia pun
mendatangi seorang ulama untuk bertaubat dan ingin dibimbing dalam agama. Sang
Ulamapun mentah-mentah menolaknya karena mengingat sangat bejatnya pekerjaan
orang ini, maka ia menghunuskan pedangnya dan membunuh ulama yang mengusirnya.
Sehingga genaplah manusia yang dibunuhnya berjumlah 100 orang. Ia terus
berjalan dan disarankan orang apabila ingin bertaubat datanglah kepada ulama si
pulan yang berdiam di perkampungan nan jauh di sana. Rasa nyeselpun kembali
menyeruak memenuhi dadanya dia betul-betul ingin bertaubat kembali kejalan yang
benar, ia berjalan menyusuri jalan untuk bertaubat namun di tengah perjalanan
ia gontai dan menghembuskan nafas terakhir, malaikat azab pun turun ingin
menjemputnya dan menyeretnya karena menganggap orang yang bejat, namun ternyata
malaikat Rahmatpun turun ingin menyambutnya dengan penuh kebaikan karena ini
orang yang bertaubat.
Untuk menengahinya maka diukurlah dari
tempatnya tadi berangkat ke tempat yang akan ia tuju, maka tempat yang dituju
lebih dekat hanya sejengkal dan dia pun dibawa Malaikat Rahmat untuk mendapat
rahmat kasih sayang dari Allah subhanahu wa ta'ala yang maha pengampun.
Diantara ciri-ciri orang yang
bertaubat itu :
1). Menjaga lidah jangan sampai mengatakan sesuatu yang menimbulkan
dosa, memfitnah, menggibah dan dusta,
2). Hatinya bersih tidak ada rasa dendam dengki kepada orang lain,
3). Mempersiapkan diri untuk bekal hari akhir rajin beramal saleh
dan menjauhkan diri dari segala dosa
4). Meninggalkan kawan yang jahat dan bergaul dengan orang-orang
yang sholeh.
Selagi kesempatan masih ada untuk
kita memperbaiki diri sebelum ajal tiba Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa
membuka pintu taubatnya bagi hamba yang betul-betul menyesal dan bertaubat atas
segala kesalahan dan dosanya Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah
Asyura ayat 25
وَهُوَ
الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ
مَا تَفْعَلُوْنَ
Artinya: ”Dialah yang menerima Taubat dari hamba-hambanya
dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Ingatlah sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda:
لَوْعَمِلْتُمُ
الْخَطَا بَاحَتَّى تَبْلُغَ السَّمَاءَثُمَّ لَدِمْتُمْ لَتَابَ الّلهُ
عَلَيْكُمْ
Artinya: “Jikalau kamu berbuat kesalahan hingga sampai ke langit
kemudian kalian menyesal niscaya Allah menerima taubat kalian itu.( HR. Ibnu
Majah).
Oleh karena itu marilah kita bertaubat
kepada Allah dan mempersiapkan bekal kita untuk kehidupan di akhirat nanti. Mudah-mudahan
Allah subhanahu wa ta'ala selalu mencurahkan Taufik dan hidayah hanya kepada
kita semua sehingga kita dapat menjalani ketakwaan dengan sebaiknya yang
selamat dunia akhirat Aamiin ya rabbal alamin.
تُوْبُوْا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: “ Dan Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai
orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung”.
Komentar
Posting Komentar